Dengan santai Revan terus menuju sekolahnya sambil mendengarkan lagu
dari earphone nya. Keasikanya terusik ketika tubuhnya dengan sempurna
mendarat ditanah akibat ditabrak... cewek..???
"Eh.. sory...sory.. gue nggak sengaja" Kata cewek tersebut, sambil
menunduk meminta maaf, eh salah ternyata dia menunduk untuk mengambil
bukunya yang jatuh (-,-)
"Loe nggak papa kan...?" Katanya bisa bangun sendiri, sory ya, gue
telat, da" sambungnya sambil berlalu pergi meninggalkan Revan yang masih
terdampar dengan tampang cengo. Dengan mayun dia berdiri sambil menepuk
debu-debu yang menempel dibajunya. Umpatnya lirih terlontar dari
mulutnya, namun begitu berbalik tayang ulang terjadi karena lagi-lagi
pantatnya harus kembali mencium aspal.
"Waduh nabrak lagi, sory beneran, beneran gue tadi terlambat soalnya ini
hari pertama gue masuk sekolah, gue lari nggak liat elo, nabrak deh.
Kalo yang barusan ada batu ditengah jalan berhubung mata dikepala
nyandung deh, makanya bisa nabrak elo, lagian gue emang punya ma..."
"Diam loe..!" Bentak Revan yang membuat cewek itu, mangap tampa suara
kayak di Puaus gitu. Setelah mampu berdiri ia segera berlalu pergi,
rencananya sih emang mau marah tapi tadi matanya nggak sengaja melirik
jam ditangannya, sepuluh menit lagi masuk kelas, sia-sia marah cuma lima
menit mubazir waktu namanya.
Sawah nan subur dan hijau membentang luas mencuri pandanganku. Udara sejuk terasa mencolek sekujur tubuhku. Nyiur pohon kelapa melambai seolah mengajakku bermain di tengah sejuknya alam ini. Ingatanku masih jelas terbayang betapa suburnya desa kami, berbagai tanaman palawija tumbuh dengan hasil yang sempurna, hanya sedikit hama yang sanggup menyinggahi tanaman tanaman kami. Gemericik air mengalir mengaliri lahan lahan sang petani, dengan giat dan sabar para petani menanami lahan sawah desa yang subur. Musim panen telah tiba, tiba saatnya para petani mengunduh hasil yang mereka tanam. para petani pun berbondong bondong dengan suka ria memanen hasil tanaman mereka.
Panas terik matahari tak sedikitpun mempengaruhi semangat mereka, mereka tetap memanen tanaman mereka, desa kami adalah desa yang kaya akan hasil panen, sebuah pemandangan yang indah untuk dinikmati.
Namun itu dulu...
Dimana desa kami belum mengalami bencana wabah penyakit yang menyerang warga. Entah wabah penyakit dari mana asalnya kami semua pun tidak tahu, slentingan kecil pun menghinggap di telingaku, konon itu adalah amukan seorang dukun dikampung kami. Dukun itu menyebarkan penyakit ke seluruh warga desa kami. Dukun itu marah saat warga menghakimi massal dukun itu karena perbuatannya yang menyesatkan salah satu anak warga. Dukun itupun diusir dari kampung kami. Balas dendam yang sungguh tak masuk diakal dengan mengirimkan wabah penyakit pada penduduk desa ini. Kini desa kami tak berpenghuni, kosong tanpa kehidupan selayaknya.
Aku merindukan masa masa dulu...
Kini aku seorang diri bersembunyi dibalik gubuk tua, aku seorang diri selamat dari serangan si dukun terkutuk itu. ketika aku kembali ke desa ini, semua sudah mati.
Lahan sawah kami pun gersang...
![]() |
Look at me behind you I always waiting you My love |
Berawal dari chating online aku mengenalmu. Pesan singkat itupun merupakan awal dari sebuah hubungan singkat yang kulalui bersamanya.
Sebuah pertemuan singkat pun terjadi pada sore hari di depan toko sepatu kecil yang berletak di pinggir jalan raya. Awal pertemuan yang indah yang kurasakan. Sosok laki laki yang tinggi dan berbadan sedang memiliki senyuman manis yang sanggup menusuk relung jantungku, dan pada akhirnya pun aku merasakan apa yang disebut cinta pada pandangan pertama.
Tak dapat dibohongi ternyata tidak hanya aku yang memiliki rasa itu, namun sebaliknya diapun menyukaiku.
![]() |
If u can dream it, u can achieve it. |
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Mengenai Saya

- zoel
- saya adalah seorang pemalas namun saya memiliki mimpi dan semangat yang kuat.saya yakin suatu saat saya bisa menjadi orang dimata orang lain.