Kamis, 30 Januari 2014

Air Mata Cinta




Duduk terdiam kusendiri dibalik jendela kamarku…. Aku hanya bisa duduk termenung memandangi gelapnya malam dan secuil bayangan bulan yang menyelinap tertutup pekatnya awan hitam.hati ini terasa hampa, hati ini terasa pilu, mengingat setiap kata kata rayuannya. Setiap kata setiap hembusan nafasnya membuat aku sakit. Lima tahun aku menjalin hubungan sebagai seorang kekasih yang saling mencinta satu sama lain.
“ mirna… aku ingin menikahimu secepatnya. Aku sangat mencintaimu mirna “ ahh masih jelas kata kata itu terngiang di telingaku dengan nada lirih dia membisikkan ke telingaku. Betapa bahagia perasaanku seketika itu.
Hari yang kami tunggu pun telah tiba dimana hari itu akan menjadi momen bahagia kami berdua. Tubuhku nan indah dengan segala lekukan di setiap bagian tertentu tubuhku ini terlihat cantik dan sexy dengan balutan gaun pengantin berwarna putih, dengan serangkaian bunga mawar ditanganku kupegang penuh rasa cinta. Tak sabar aku ingin melempar rangkaian bunga mawar ini kepada kerabat kerabatku nanti.
Tanpa ragu dan bimbang aku pun melangkah bergandengan dengan dia.. melangkah mendekat di hadapan seorang pastur yang tidak lama lagi akan mensucikan ikatan perkawinan kami. Hati terasa campur aduk senang, haru, sedih bercampur menjadi satu seketika itu. Terdengar bisikan bisikan lirih dari beberapa kerabat memuji keindahan gaun yang kukenakan saat itu.
Namun tak pernah terbayangkan sama sekali dalam hidupku bahwa hari itu adalah hari terindah dan terburuk dalam hidupku. Yah… seorang wanita berparas cantik rambut terurai bergaun merah dengan lantang berteriak di tengah keheningan pernikahanku di dalam gereja saat itu.
“ hentikan !!! hentikan pernikahan kalian!! “ teriak si wanita muda itu…
“ pernikahan ini tidak boleh terjadi !!! kamu harus menikahiku Roni !! seharusnya aku yang berdiri disana bukan wanita jalang itu!! Kamu harus tanggung jawab atas anak yang ada di perutku ini Roni.. “ dengan isakan tangis si wanita itu membeberkan semua perbuatan calon suamiku di hadapan semua tamu undangan.
Kutatap kedua mata Roni dengan penuh kehangatan dan mencoba menyangkal bahwa wanita itu hanya bersandiwara, akupun langsung bertanya dengan pelaann…. pelan sekali disertai air mata mengalir di pipiku menghapus kebahagiaan yang kurasakan saat itu juga.
“ apa itu benar sayang…??? Katakan kalo itu bohong…katakan kalo itu tidak benar… jawab sayang …” dengan penuh rasa penasaran di dalam hati aku hanya bisa pasrah dan berdoa semoga itu tidak benar.
Lalu dia menjawab hanya dengan kata “ maafkan aku Mirna…maafkan aku….”
Benar benar aku merasakan sakit yang luar biasa sakit ketika itu.. gunjingan gunjingan kerabat kerabatku pun mulai terdengar. Ingin rasanya kupukul wajahnya yang telah menghianatiku namun aku lemas tak berdaya..
“ Brengsek kamu Roni…!! Bajingan kamu !!! “ Dengan isak tangis yang tak dapat kutahan akupun beranjak pergi berlari meninggalkan mereka semua.meninggalkan air mata cinta atas penghianatan.

Tuhan… apa salahku? Kenapa semua harus seperti ini… 

2 komentar :

zoel mengatakan...

need comment please...

Unknown mengatakan...

Gubraaaaaaakkkkkk Hahahahah

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto Saya
saya adalah seorang pemalas namun saya memiliki mimpi dan semangat yang kuat.saya yakin suatu saat saya bisa menjadi orang dimata orang lain.
 
;