 |
| Bundaran H.I tergenang banjir |
Satu pemandangan yang luar biasa bukan? Hebat bundaran H.I tergenang banjir.
Miris rasanya melihat musibah banjir di Ibukota ini...
Hmmm ulah siapa ini...?
Tak perlu saling menyalahkan dalam hal ini.
Ini semua adalah ulah tangan tangan manusia kotor yang tak peduli akan lingkungan...
tidak memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan dimana kita tinggal.dan akibatnya ya seperti sekarang inilah kita semua merasakan. Kalau sudah begini apa yang akan kita perbuat? menuntut seorang Gubernur Ibukota untuk menyelesaikan masalah ini?
Satu sikap yang salah apabila kita meng iyakan kalimat tadi..karena tangan Gubernur bukanlah tangan Tuhan , yang dapat menyelesaikan
setiap permasalahan dengan cepat dan tuntas.Gubernur hanya memberi solusi dan jalan keluar bagaimana agar musibah banjir seperti ini tidak terjadi lagi, dan yang menjalankan itu semua
adalah kembali pada kesadaran masing masing masyarakat ibukota ini.apakah kita ingin merasakan musibah ini sepanjang tahun? Apakah kita bersedia merasakan dampak daripada musibah banjir ini? tentunya tidak. Mulai dari perjalanan yang terhambat oleh genangan air yang meluap di setiap ruas jalanan ibukota, pemadaman listrik, dan banyak aktifitas berhenti total
disebabkan oleh genangan air yang tidak sesuai pada tempatnya. Huftt... situasi yang benar benar tak diinginkan oleh banyak manusia.
tidak ada kata terlambat untuk membenahi permasalahan semacam ini, walau membutuhkan proses waktu yang tidak sebentar.namun semua itu bisa kita atasi bermula dari kesadaran individu
untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan baik, dan tidak menempati lokasi yang tidak seharusnya untuk tempat tinggal. Berdoa saja semoga musibah yang terjadi saat ini cepat pulih dan kembali pada keadaan normal sepeti sebelumnya. Tentunya kita akan merasa
gerah jika musibah banjir di Ibukota terjadi berulang ulang setiap tahunnya.
Ini semua adalah ulah tangan tangan manusia kotor yang tak peduli akan lingkungan...
tidak memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan dimana kita tinggal.dan akibatnya ya seperti sekarang inilah kita semua merasakan. Kalau sudah begini apa yang akan kita perbuat? menuntut seorang Gubernur Ibukota untuk menyelesaikan masalah ini?
Satu sikap yang salah apabila kita meng iyakan kalimat tadi..karena tangan Gubernur bukanlah tangan Tuhan , yang dapat menyelesaikan
setiap permasalahan dengan cepat dan tuntas.Gubernur hanya memberi solusi dan jalan keluar bagaimana agar musibah banjir seperti ini tidak terjadi lagi, dan yang menjalankan itu semua
adalah kembali pada kesadaran masing masing masyarakat ibukota ini.apakah kita ingin merasakan musibah ini sepanjang tahun? Apakah kita bersedia merasakan dampak daripada musibah banjir ini? tentunya tidak. Mulai dari perjalanan yang terhambat oleh genangan air yang meluap di setiap ruas jalanan ibukota, pemadaman listrik, dan banyak aktifitas berhenti total
disebabkan oleh genangan air yang tidak sesuai pada tempatnya. Huftt... situasi yang benar benar tak diinginkan oleh banyak manusia.
tidak ada kata terlambat untuk membenahi permasalahan semacam ini, walau membutuhkan proses waktu yang tidak sebentar.namun semua itu bisa kita atasi bermula dari kesadaran individu
untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan baik, dan tidak menempati lokasi yang tidak seharusnya untuk tempat tinggal. Berdoa saja semoga musibah yang terjadi saat ini cepat pulih dan kembali pada keadaan normal sepeti sebelumnya. Tentunya kita akan merasa
gerah jika musibah banjir di Ibukota terjadi berulang ulang setiap tahunnya.
0 komentar :
Posting Komentar